Pembicaraan di suatu siang bersama salah seorang bekas wali murid membekas di pikiran saya. Membuat saya kembali membuka novel “ Gifted”. Sebuah pembicaraan yang seru berkisah tentang tingkah laku anaknya yang sering dianggap aneh sejak SD. Si ibu bercerita dengan penuh haru dan pastinya dengan banyak ekspresi berkaca-kaca.
“Kalau ibu tahu, saya kuat karena dia. Sejak kecil dia sakit-sakitan yang membuat saya bingung. Tingkah laku dan pembicaraannya pun aneh. Itu yang membuat anak saya sering dibully. Sering pulang sekolah saya dapati bekas telapak sepatu di baju seragamnya waktu SD dulu. Siapapun yang melihatnya pasti marah dan sedih. Omongan dia yang dianggap aneh membuat banyak saudara meminta saya untuk cari tahu sebenarnya anak saya kenapa. Di suruh ke dokter jiwa lah, ke ustadz agar dirukyah bahkan dulu sewaktu SD, gurunya nyerah dan nyuruh saya menyekolahkan di sekolah luar biasa saja” cerita si Ibu dengan sesekali terisak.
Tahukah sobat, apa yang terjadi dengan anak itu? Bekas murid saya itu sejak SD sering menulis hal-hal yang tidak wajar tentang bumi dan kehidupan. Bahkan sering berbicara aneh tidak sesuai dengan usianya.
Ada satu hal yang buat saya terpukau, yakni cerita si Ibu tentang khayalan anaknya sewaktu kelas 2 SD. Dia pengin buat smartphone yang kalau digeser layarnya muncul bayangan orang yang kita hubungi. Padahal waktu itu belum muncul yang namanya smartphone, lho! gawai berkamera, touchscreen apalagi yang bisa buat video call seperti sekarang ini. Bayangkan jika khayalan itu diucapkan seorang anak SD usia 7 tahun saat itu pastilah dianggap aneh, kan , Sob?. Dan beberapa tahun kemudian si Ibu kaget lihat imaginasi anaknya muncul di tekhnologi film “Ironman” persis seperti khayalan anaknya dulu.
Selanjutnya si Ibu cerita tentang tingkah laku anaknya hampir sama seperti karakteritik yang pernah saya baca di novel Gifted.
Tahukah sobat apa itu anak gifted? Gift berarti hadiah. Anak gifted bisa diartikan anak yang mendapatkan anugerah atau hadiah dari Tuhan berupa sebuah kecerdasan tertentu atau kemampuan luar biasa diatas ambang normal anak-anak seusianya.
Pernah dengar ada anak kecil yang pandai 13 bahasa asing, padahal tidak ada yang mengajari? atau kisah orang terkenal Albert Einstein yang mengalami kesulitan dengan sosial interaksi, memiliki sensitivitas taktil, sulit belajar sekolah namun sangat cerdas, bisa menemukan teori Relativitas yang tidak pernah orang pelajari sebelumnya? Merekalah orang gifted.
Pada kasus siswa saya, persis seperti itu. Kesulitan berkomunikasi yang buat dia sering dibully. Teman-teman sekolahnya menganggap dia aneh. Bahkan mungkin gurunya juga. Namun satu hal kelebihan dia yaitu computer science.
Saking penasarannya saya bertemu sendiri dan ngepoin apa yang dia bisa. Melongo, kaget, terpukau saya melihat hasil karya dia. Tidak nyangka ada murid saya yang bisa seperti itu. Keistimewaan apa yang dia bisa? biarlah hanya orang terdekatnya saja yang tahu. Takut hidupnya akan terganggu dan kemampuannya disalahgunakan untuk hal tidak baik. Saya berharap dia tidak jatuh di tangan orang yang salah. Syukurlah setelah lulus SMK dan menjadi mahasiswa, sekarang dia menemukan seorang professor yang mengerti keadaannya. Hidupnya jadi lebih terarah, dia lebih percaya diri. Apalagi sekarang dia dipercaya jadi asisten dosen termuda di almamaternya.
Sobat...Ada pelajaran penting bagi diri saya untuk tidak menyepelekan kemampuan siswa. Setiap siswa istimewa dan pasti punya kemampuan yang berbeda. Seorang guru seharusnya memang belajar psikologi perkembangan anak didik secara benar. Termasuk belajar mengenai psikologi fenomena langka yang muncul di diri anak didiknya, agar potensinya terus berkembang dengan penanganan yang tepat.
Tetapi jika guru salah mendeteksi apalagi memberikan penanganan yang tidak tepat yang bisa menurunkan potensi siswa, bisa jadi mereka memutus rantai generasi yang bisa memajukan bangsa ini.
Ada harapan besar buat siswa saya tersebut. Semoga dia selalu berada di jalan yang benar dan kelebihannya bisa bermanfaat buat bangsa tentunya.
Sebagai guru pasti punya pengalaman banyak tentang berbagai karakter anak didik ya, Mbak. Tentang anak gifted ini apa semacam indigo gitu?
ReplyDeletehampir sama, dia juga seperti punya indra keenam, mba. Tapi kelebihan utamanya di kemampuan tertentu yang tidak setiap orang bisa melakukannya. skillnya ini diatas rata-rata orang biasa.
DeleteAamiin.. Setiap anak adalah gifted sebenarnya. Tinggal pinter2nya kita menggali dan mengarahkan potensi anak
ReplyDeleteMungkin ya, Mba. Tapi dalam kajian ilmiahnya anak Gifted pola pemikirannya berbeda dengan anak normal lainnya. trims udah mampir
DeleteSaya percaya bahwa anak gifted itu ada. Sayangnya memang nggak semua pengajar mampu memahami itu. Kebutuhan mereka berbeda dengan manusia pada umumnya. Mereka luar biasa butuh space yang jauuuh lebih besar. Semoga setiap orangtua paham bahwa jika anaknya termasuk anak yang gifted, bisa memberikan dukungan yang terbaik. Cemumudh terus menggali potensi murid2nya ya mba
ReplyDeleteTrims Mba Lita udah mampi di blogku yang masih sederhana ini.
DeleteMasyaallah, tidak mudah memang ketika kita menjadi seseorang yang berbeda, tapi semoga kita yang tahu akan hal ini bisa semakin bijak menerima anak2 yang berbeda ini.
ReplyDeleteInsya Allah ya, Mba. Trims Mba Emje sudah mampir di blogku
DeleteAda diantara mereka punya kemampuan khusus. Bukan untuk dijauhi tapi dirangkul, semua anak adalah anugerah.
ReplyDeleteSemua manusia itu istemewa tergantung bagaimana cara menghadapi dan menyikapi. Terlelas dari itu juga meskipun bukan anaknya sendiri tetap berkewajiban peduli
ReplyDeleteiya Mba, betul, bisa jadi di tangan merekalah bangsa ini bisa menjadi lebih baik.
Deletekadang saya merasa anak sulung saya kayak gitu mbak, mulai dari kosakata yang dia pilih membuat mainan yang jarang dimainkan anak-anak... Namun tetap positif thinking dia bisa menjalani hidupnya dengan normal, meski kadang kena bully oleh sepupunya sendiri
ReplyDeleteAda sepupu saya yg gifted seperti kisah di atas. Sayang tinggalnya di kampung, malah jadi bhan ejekan. Padahal dia itu cerdas dengan 'caranya'. Alhamdulillah, ibunya sabar membimbing. Makasih sharingnya, Mbak 🙂
ReplyDeleteAnak gifted semacam indigo ya mbak? :)
ReplyDeleteAnakku dulu juga begitu. Ada bakat indera ke-6.
Masa terberat saat dia masih balita, banyak makhluk tak nampak ingin berinteraksi dengannya. Sampai 5 orang ustadz dulu yang berusaha menangani dia. Alhamdulillah sudah bisa ditutup bakat indera ke-6nya, meskipun bisa jadi setelah dewasa balik kembali.
Dalam Islam sebenarnya tidak ada istilah indigo, Mbak. Kasihan sebenarnya, ada baiknya diruqyah dibantu oleh ustadz dengan ruqyah yang sesuai dengan syariat.
ReplyDeleteSetuju dengan pendapat Mbak Muyass bahwa dalam islam tidak ada istilah indigo. Noone can't predict the future, only GOD The Almighty. Mungkin di rukyah syar'i lebih baik.
ReplyDeleteRevisi can't - can
DeleteSetiap insan manusia, terutama anak pasti mempunyai anugerah tersendiri.
ReplyDelete