Resensi Buku
Judul Buku : Hujan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : ke-30, Februari 2019
Tebal : 320 halaman, 20cm
“
Tetapi dia menyampaikan kebenaran. Penduduk bumi telah melupakan nasihat lama
itu. Lebih baik mendengar kebenaran meski itu amat menyakitkan daripada
mendengar kebohongan meski itu amat menyenangkan.”( halaman 288)
“
Ratusan orang pernah berada di ruangan ini. Meminta agar semua kenangan mereka
dihapus. Tetapi sesungguhnya, bukan melupakan yang jadi masalahnya. Tapi menerima.
Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan. Tapi jika dia
tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.”( halaman 308)
Tentang
persahabatan
Tentang cinta
Tentang
melupakan
Tentang
perpisahan
Tentang
hujan
Novel
ini berkisah tentang kehidupan seorang gadis bernama Lail bersama
sahabat yang dia cinta bernama Esok.
Novel dibuka dengan percakapan antara Lail dan
Elijah, seorang perawat yang diminta untuk menghapus kenangan
Lail akan hujan. Hujan gerimis, hujan asam serta hujan salju
mengingatkan Lail tentang cinta dan
perpisahan akan orang terkasihnya, Ibu, Ayah serta Esok.
Kenangan akan hujan yang ingin Lail hapus dimulai saat dia berusia 13 tahun, pagi itu bersama Ibunya, Lail hendak ke sekolah naik kereta. Sedangkan Esok, pemuda 15 tahun yang nantinya menjadi sahabat Lail, saat itu juga berada dalam satu gerbong kereta bersama 4 kakaknya hendak pergi ke sekolah juga. Gerimis, Lail
memandang ke luar jendela, hingga tak disangka kemudian terjadi goncangan yang dahsyat , diketahui sebagai peristiwa gunung
meletus disertai gempa super yang memporak-porandakan dunia.
Peristiwa itu menewaskan ibu Lail, 4 kakak
Esok dan banyak orang. Beruntung Lail
dapat diselamatkan oleh Esok, pemuda baik yang kemudian diketahui
ternyata ibunya yang berada di rumah masih hidup, meski harus cacat karena kakinya harus diamputasi. Bencana
itu juga menewaskan Ayah Lali yang saat itu berada di negara lain.
Orang-orang
yang selamat termasuk Lail, Esok dan Ibunya kemudian tinggal beberapa lama
dalam tenda pengungsian sampai pemerintah setempat menstabilkan keadaan. Suasana
pengungsian yang terbatas petugasnya membuat Lail dan Esok ikut tergerak
membantu mengurusi para korban. Kesibukan Lail dan perhatian Esok padanya, membuat
Lail sedikit melupakan kesedihan. Lail menjadi jatuh hati pada Esok.
Kebersamaan
mereka sayangnya tidak lama. Sebuah keluarga terhormat bermaksud mengadopsi Esok.
Keluarga tersebut yang merupakan seorang walikota, juga berjanji merawat Ibu Esok bersama mereka. Walikota itu
diketahui mempunyai anak yang cantik bernama Claudia. Lail kemudian hidup di
panti sosial bersama banyak anak yang senasib dengannya.
Di
panti sosial, Lail bertemu dengan seorang gadis yang lucu, ceria serta
pemberani. Dialah Maryam. Bersama Maryam Lail mendapatkan banyak pengalaman. Termasuk
pengalaman yang mematik jiwa sosial dan patriot saat mereka masuk dalam
organisasi relawan.
Meski
tidak bersama, Lalil tetap bisa bertemu Esok
karena Esok rutin datang demi memberi perhatian pada sahabatnya itu. Ibu Esok
kembali ke rumahnya sambil membuka toko bakery. Sampai setelahnya pertemuan
rutin itu tidak bisa dilakukan lagi karena Esok yang pintar harus
pindah ke kota untuk melanjutkan sekolah di Universitas ternama.
Lail
bersama Maryam menikmati kegiatan mereka menjadi relawan, sampai mereka
mendapat pengalaman berarti yang membuat mereka jadi pahlawan bagi banyak orang
dan menjadikan mereka orang teristimewa, relawan dengan penghargaan tertinggi.
Lail
dan Maryam kemudian melanjutkan sekolah sebagai perawat dan Esok mengerjakan
proyek luar biasa untuk menyelamatkan penduduk bumi dari bencana buatan manusia.
Prediksi
Esok tepat, ternyata ketika iklim di bumi
tidak terkendali, para petinggi negara berlomba lomba mengirimkan pesawat
ulang-aling dengan menyemprotkan gas anti sulfur dioksida di lapisan stratosfer
yang membuat iklim berangsur pulih namun masalah baru muncul, yang membahayakan kehidupan manusia.
Esok dengan teknologi ciptaannya bermaksud
mengirimkan penduduk bumi ke planet lain
yang lebih aman. Namun sayangnya penduduk yang dapat pergi tidak semua, mereka
harus dipilih secara acak. Esok yang saat itu punya 2 tiket untuk pergi
akhirnya tiket tersebut jatuh pada ibunya dan Claudia, anak orang tua adopsi
Esok yang Lail cemburu. Di sini terjadi kesalahpahaman yang membuat Lail berpikir
Esok tidak peduli lagi padanya. Lail
ingin menghapus segalanya tentang Esok. Maryam merasa sedih Lail ingin melakukannya. Esok mengetahuinya dan dia berusaha keras agar Lail tidak melakukannya. Lail sudah dalam tahap puncak penghapusan memory, akankah kenangan Lail tentang Esok menjadi hilang?
Kelebihan Novel Hujan Karya Tere Liye
Novel Hujan
karya Tere Liye ini sangat menarik. Cerita didalamnya sarat akan nilai-nilai
kepedulian dan keberanian. Ditambah pemaparan imajinasi teknologi tingkat
tinggi di tahun 2050. Plot-twist yang dimunculkan membuat pembaca larut dan
penasaran untuk terus membacanya. Dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami
membuat novel ini asyik untuk dinikmati.
Kekurangan Novel Hujan Karya Tere Liye
Sayangnya tokoh Lail dalam novel ini
mempunyai karakter kurang kuat. Selain itu dimunculkannya bencana dan peristiwa
tidak mudah dihadapi manusia, namun Tere Liye tidak menempatkan para tokoh itu untuk berdoa dan meminta petunjuk pada yang Kuasa. Semua hanya fokus pada nilai
rasa manusia dan teknologi.
No comments:
Post a Comment